TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Nusa Tenggara Barat berikhtiar meraih sertifikasi eco-label internasional untuk pengelolaan perikanan kakap dan kerapu di kawasan Teluk Saleh, Sumbawa.
Koordinator Kelompok PSDI LPTPK Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap KKP Besweni mengatakan perikanan kakap dan kerapu merupakan komoditas penting secara ekonomi juga secara ekologi.
Berbagai pendekatan digunakan dalam rangka pengelolaan kakap dan kerapu di Indonesia agar berkelanjutan, serta dapat dimanfaatkan secara berkeadilan.
"Teluk Saleh merupakan salah satu wilayah kelola perikanan di NTB yang termasuk provinsi penyumbang utama produksi perikanan kakap dan kerapu nasional," kata Besweni, Sabtu 14 November 2020.
Menurut dia, dari hasil prapenilaian Marine Stewardship Council (MSC) pada Juni 2020, perikanan kakap dan kerapu di Teluk Saleh mendapat skor yang cukup baik untuk aspek lingkungan. Namun, skor untuk kondisi stok dan tata kelola perikanan masih perlu ditingkatkan.
Untuk menindaklanjuti hasil prapenilaian tersebut, pemerintah Indonesia akan bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait dalam meningkatkan perikanan kakap dan kerapu di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.